Samarinda, Kaltimetam.id – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle, melontarkan kritik keras terhadap PT Pertamina terkait persoalan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kaltim yang dinilai masih amburadul. Ia meminta perbaikan sistem dilakukan secara total, bukan hanya janji manis tanpa realisasi.
“Saya tegaskan, perbaikan distribusi BBM harus konkret. Bukan sekadar ucapan. Kalau sistem ini terus dibiarkan bermasalah, kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina bisa hilang,” kata Sabaruddin.
Politisi Partai Gerindra itu menilai Pertamina lambat merespons insiden BBM tercemar yang telah merugikan banyak warga. Menurutnya, persoalan ini tidak cukup diselesaikan hanya dengan perbaikan di bengkel tanpa prosedur yang jelas dan data yang transparan.
“Penanganannya harus jelas, sistematis, dan tidak boleh diserahkan sepenuhnya ke daerah. Pemerintah daerah wajib dilibatkan, tapi Pertamina tetap harus bertanggung jawab penuh. Ini bukan beban daerah,” ujarnya menegaskan.
Sabaruddin juga menolak mentah-mentah permintaan Pertamina yang meminta waktu hingga satu pekan untuk menangani dampak yang sudah dirasakan masyarakat.
“Waktu seminggu itu terlalu lama. Kita bicara soal kebutuhan harian masyarakat. Pertamina harus bergerak cepat, ini soal kepercayaan publik,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya pendataan menyeluruh terhadap warga yang menjadi korban BBM tercemar. Selain itu, seluruh pihak yang terlibat harus ikut bertanggung jawab, termasuk memastikan ganti rugi diterima warga yang dirugikan.
“Jangan sampai ada yang terlewat. Semua harus diurus sampai tuntas. Masyarakat butuh keadilan, dan kerugian mereka harus segera dipulihkan,” tutup Sabaruddin. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
