Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk menurunkan angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Hingga saat ini, angka kejadian DBD di Kaltim masih di atas 50 per 100.000 penduduk.
“Angka infeksi rata-rata di masyarakat (IR) diharapkan di bawah 10,” kata Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin.
Jaya mengatakan angka kejadian DBD di Kaltim memang telah menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, angka tersebut masih belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Sampai saat ini, angka anak meninggal dunia karena DBD hanya 0,53 persen, itu masih di bawah satu persen,” kata Jaya.
Jaya mengatakan pengendalian vektor DBD merupakan salah satu upaya yang paling penting untuk dilakukan. Salah satu cara untuk mengendalikan vektor DBD adalah dengan program bakteri Wolbachia.
“Program bakteri Wolbachia merupakan program baru yang sedang diuji coba di Bontang,” kata Jaya.
Jaya berharap program bakteri Wolbachia dapat segera diperluas ke seluruh wilayah Kaltim. Dengan demikian, angka kejadian DBD di Kaltim dapat diturunkan secara signifikan.
“Program ini menggunakan bakteri Wolbachia yang ditanamkan di telur nyamuk Aedes aegypti. Jika telur tersebut menetas, nyamuk yang dihasilkan tidak akan menularkan virus DBD,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id