Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kukar Fokus Mitigasi Stunting

Dinkes Kukar menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 dengan fokus pada mitigasi stunting.

Tenggarong, Kaltimetam.id Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 dengan fokus pada mitigasi stunting.

Kegiatan ini dilaksanakan di MAN 2 Kukar pada Jumat (11/11/2023) dan diikuti ratusan siswa/siswi. Dalam kegiatan tersebut, para siswa/siswi bersama-sama minum tablet tambah darah (TTD) sebagai langkah pencegahan stunting.

Sekretaris Dinkes Kukar Kusnandar mengatakan, kegiatan ini dilakukan karena prevalensi stunting di Kukar tergolong tinggi. Hasil pendataan tahun 2022 menunjukkan, prevalensi stunting di Kukar sebesar 27,1 persen. Angka ini naik 0,7 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat 26,4 persen.

“Di sisi lain, Pemkab Kukar punya tanggung jawab menurunkan prevalensi stunting, guna mendukung target nasional dengan prevalensi sebesar 14 persen pada 2024,” kata Kusnandar.

Untuk menurunkan prevalensi stunting, Dinkes Kukar telah dan akan terus melakukan mitigasi, antara lain edukasi terhadap ibu hamil dan menyusui, penanganan terhadap keluarga yang memiliki balita stunting, dan edukasi kepada calon ibu.

“Gerakan minum TTD bersama bagi remaja putri plus edukasi hidup sehat ini merupakan salah satu upaya mitigasi stunting yang kami lakukan,” ujar Kusnandar.

Kusnandar menjelaskan, minum TTD penting bagi remaja putri karena dapat membantu mencegah anemia. Anemia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja putri untuk membiasakan minum TTD, mengonsumsi gizi seimbang, dan melakukan aktivitas fisik,” kata Kusnandar.

Selain di MAN 2 Kukar, kegiatan minum TTD bersama bagi remaja putri juga dilaksanakan secara serentak di 32 lokasi se-Kabupaten Kukar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menyoroti tantangan serius yang dihadapi terkait stunting dan obesitas.

“Mengenai kasus stunting dan obesitas ini terjadi pada waktu yang bersamaan. Kondisi ini mempunyai dampak sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi,” tutupnya.

(adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id