Penuhi Panggilan Bawaslu Samarinda, Andi Harun Klarifikasi Terkait Mobilisiasi Ketua RT Agar Loloskan Anak di Pemilu 2024

Andi Harun penuhi panggilan Bawaslu Kota Samarinda terkait vidio viral mobilisasi ketua RT agar mendongkrak suara anak pada pemilu 2024 (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Wali Kota Samarinda Andi Harun penuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Samarinda terkait perihal mobilisasi Ketua RT agar loloskan anaknya dalam pemilu 2024 yang saat ini tengah viral di media harian Kompas serta di media sosial.

Komisioner Bawaslu Kota Samarinda, Imam Sutanto menjelaskan bahawa pihaknya telah melakukan pemanggilan serta mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Andi Harun, untuk memastikan kebenaran terkait vidio yang tengah beredar dimana-mana.

“Jadi pada hari sabtu kemarin kami telah menyurati kepada pak Wali Kota Samarinda untuk datang dalam pemanggilan Bawaslu. Kami mau meminta keterangan terkait dugaan adanya pelanggaran dalam pemilu pada vidio yang beredar di media sosial,” paparnya.

Dalam pertemuannya pada sore tadi, Imam meminta klarifikasi kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Pada nantinya, Bawaslu Kota Samarinda akan melakukan penelusuran terkait dugaan pelanggaran pemilu yang pada saat ini isunya beredar dimana-mana.

“Jika memang nantinya diperlukan dari pihak lainnya, misalkan dari Ketua RT nanti akan kita lakukan pemanggilan juga. Tapi secara prinsip, kita akan lakukan analisa terlebih dahulu dan pada nantinya akan kita lakukan pleno,” jelasnya.

Terpisah, Wali Kota Samarinda Andi Harun saat ditemui media menjelaskan bahwa dirinya dengan inisiatif sendiri agar Bawaslu Kota Samarinda, agar bisa memberikan ruang untuk melakukan klarifikasi terkait isu yang beredar tersebut.

“Saya meminta langsung kepada Bawaslu Kota Samarinda untuk dilayangkan secara resmi surat pemanggilan terhadap diri saya, terkait permasalahan ini menjadi terang dengan persoalannya,” jelasnya.

Andi Harun juga meminta maaf kepada awak media, bahwa dirinya tidak melayani untuk menanggapi persoalan tersebut. Sebab, dirinya berjanji untuk mengklarifikasi isu yang beredar di waktu dan tempat yang tepat, yakni Bawaslu Kota Samarinda.

Lebih lanjut, Andi Harun memberikan klarifikasi terkait vidio yang saat ini beredar di media sosial terkait dugaan mobilisasi pada ketua RT agar bisa mendulang suara pada anaknya pada Pemilu tahun 2024. Kejadian pada saat itu bermula di “Kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2023 Pemkot Samarinda”, yang pada saat itu mengundang seluruh ketua RT yang ada di Kota Samarinda.

Ia menyampaikan beberapa paparan terkait acara tersebut. Terkhusus pada kegiatan pembangunan Kota Samarinda secara umum, mukai dari Tahun 2021 sampai kepada Tahun 2023.

“Disana dipaparkan soal tiga program pemkot. Pertama, soal pengendalian banjir dan infrastruktur. Kedua, tata kota Samarinda, dan yang ketiga tentang pengembangan ekonomi masyarakat,” paparnya.

Dari vidio yang pada saat ini beredar, Andi Harun sempat mempersilahkan kepada anaknya, yaitu Afif Rayhan Harun untuk berdiri dihadapan seluruh Ketua RT yang ada di Kota Samarinda.

“Itu adalah pidato pembuka, setelah saya mengucapkan salam dan apresiasi kepada stakeholder yang hadir di pertemuan itu. Saya mencari cari, sambil melihat ada tidak pimpinan DPRD di sana,” ujarnya.

Pada saat ingin memberikan salam kepada pimpinan DPRD yang datang, Andi Harun mengaku hanya melihat anaknya saja yang datang pada saat itu, yang kebetulan saat ini masih menjadi anggota DPRD Kota Samarinda.

“Jadi saya menyambutnya dia sebagai anggota DPRD, seperti vidio yang kalian lihat, dari gaya komunikasi saya memang selalu ada isengnya, saya juga tidak menyebutkan nama partai disutu,” katanya.

Lanjut, Andi Harun juga menjawab perihal tuduhan terkait mobilisasi kepada ketua RT dengan menggunakan mekanisme politik uang. Iya sangat membantah, rekaman yang viral terkait pembahasan soal 50 suara di setiap TPS, dijanjikan akan diberikan uang sebesar Rp 300 ribu.

“Mari kita hitung-hitung 50 suara per TPS dikali 3000 TPS, 150.000 dikali Rp300 ribu itu angkanya Rp45 miliar. Kalian bisa melihat di LHKPN saya punyakah Rp45 miliar. Dan buat apa kalau hanya untuk Afif anak saya sebagai caleg mengeluarkan uang Rp45 miliar. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id