Samarinda, Kaltimetam.id – Proyek pembangunan Pasar Baqa di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Samarinda Seberang, akan dilanjutkan pada tahun ini. Pembangunan kembali pasar tradisional ini, akan berfokus pada kelengkapan fasilitas di lantai dua bangunan dan disertai lift barang.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas menjelaskan, pengerjaan pembangunan Pasar Baqa tahun ini akan berfokus pada penyelesaian lantai dua dan pemenuhan fasilitas penunjang. Dalam pembangunannya, Pemkot Samarinda akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 9 miliar pada tahun 2023. Sebelumnya, pada tahun lalu, Pemkot Samarinda juga telah menganggarkan Rp 6 miliar untuk pengerjaan bangunan Pasar Baqa.
“Tahun ini pembangunan berfokus pada penyelesaian lantai dua seperti penambahan pagar dan fasilitas penunjangnya,” kata Marnabas.
Fasilitas pasar rakyat yang telah beroperasi sejak 1970 itu pun akan berbeda dengan 13 pasar rakyat lainnya yang ada di Kota Tepian saat ini. Pasar Baqa akan dilengkapi dengan lift barang. Menurut Marnabas, memang sudah seharusnya pasar di Samarinda yang bangunannya bertingkat memiliki lift untuk mengangkut barang dagangan.
Disinggung terkait penempatan pedagang ketika telah beroperasi, Marnabas mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan kepada para pedagang sejak dua tahun lalu. Pedagang yang telah terdata itu nantinya bisa mengisi lapak yang tersedia di Pasar Baqa setelah pengerjaannya tuntas. Ditargetkan, Pasar Baqa sudah dapat dioperasikan pada 2024 mendatang untuk menunjang kebutuhan bahan pokok masyarakat di kawasan Samarinda Seberang.
“Mereka yang mengisi ini nantinya adalah pedagang yang sudah kami data dan mengantongi SKTUB (Surat Keterangan Tempat Usaha Berjualan). Ini akan kami pelototin terus karena terkadang ada saja pedagang yang menggunakan SKTUB abal-abal,” terangnya.
Untuk diketahui, proyek pembangunan kembali Pasar Baqa sebenarnya sempat tertunda selama sembilan tahun. Tepatnya saat pembangunan pasar yang sebelumnya direncanakan dibangun tiga lantai ini tersandung masalah hukum. Diketahui awal pembangunan kembali Pasar Baqa sudah menggelontorkan APBD Kota Samarinda sebesar Rp 4,8 miliar pada tahun 2014. Selanjutnya, pembangunan di 2015 juga ada menggunakan APBD murni sebesar Rp 8,5 miliar dan perubahan Rp 3,07 miliar, kemudian tahun 2018 dilanjutkan pembangunannya menggunakan dengan sumber anggaran yang sama sebesar Rp 4,7 miliar.
Proyek pembangunan Pasar Baqa dilanjutkan kembali dimulai pada tahun lalu dengan nilai anggaran Rp 6 miliar. Kemudian, kembali dikerjakan pada tahun ini, meskipun pembangunannya kini disepakati hanya dua lantai dan dilengkapi area parkir serta lift barang. (Dys/Rjp)