Samarinda, Kaltimetam.id – Beberapa bulan pasca tragedi berdarah di Muara Kate, luka masyarakat dan keluarga korban masih belum tertangani. Konflik yang diduga kuat terkait aktivitas tambang ilegal ini telah menelan satu nyawa warga, namun pelaku hingga kini belum terungkap.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Salehuddin, menyampaikan keprihatinan mendalam atas lambannya proses penegakan hukum yang seharusnya memberi keadilan dan rasa aman bagi masyarakat.
“Ini soal rasa keadilan bagi rakyat. Keluarga korban menunggu, masyarakat bertanya. Negara tidak boleh abai,” tegas Salehuddin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim.
Situasi di Muara Kate kini semakin rawan. Informasi simpang siur dan isu sensitif bernuansa SARA mulai beredar luas, membuat warga hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang berkepanjangan.
Salehuddin mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi intens dengan kejaksaan dan aparat terkait. Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa tindakan nyata dan langkah konkret, duka yang ada bisa berubah menjadi krisis sosial yang lebih besar.
“Saya sudah komunikasi dengan kejaksaan dan aparat. Tapi kalau tak ada langkah konkret, duka ini akan berubah jadi krisis sosial,” ujarnya.
Ia menegaskan, penegakan hukum harus berpihak pada kebenaran dan keamanan masyarakat luas. Di sisi lain, Salehuddin mengapresiasi peran aktif tokoh masyarakat dan aktivis yang telah menyuarakan aspirasi serta mengirimkan rekomendasi ke pemerintah, namun semua itu harus segera direspons dengan aksi nyata.
“Jangan biarkan warga kehilangan kepercayaan pada negara. Kita butuh keberanian untuk menindak tambang ilegal dan siapa pun yang terlibat,” tegasnya.
Kini, Muara Kate bukan hanya menyimpan luka fisik dan psikologis, tetapi juga menjadi gambaran rapuhnya kehadiran negara di tengah masyarakat yang membutuhkan perlindungan dan keadilan. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
