Tenggarong, Kaltimetam.id – Politisi PDIP, Muhammad Samsun, mengapresiasi petani di Kampung Putak, Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang masih menjalankan tradisi dalam menanam padi di lereng gunung.
“Saya mengikuti nugal padi yang tidak biasa, ditanam di lereng gunung yang terjal. Saya tak bisa berkata apa-apa lagi, petani di Kampung Putak patut mendapat empat jempol,” kata Samsun.
Menurut legislator daerah pemilihan Kutai Kartanegara itu, desa lain bisa mengadopsi hal ini, karena tak hanya sisi ketahanan pangan, melainkan melestarikan adat dan budaya serta bisa menjadi magnet wisata Kukar.
Samsun menjelaskan, Kampung Putak sedang giat-giatnya mengembangkan potensi pariwisatanya, yang memiliki destinasi alam dan atraksi wisata yang menarik minat pengunjung.
“Di Kampoeng Wisata Putak terdapat Batu Dinding Tapa, air terjun jantur Bukit Sekilo, Goa Maria Bukit Rahmat, pentas seni tari Dayak Tunjung-Benuaq, kerajinan tangan Sulam Tumpar, dan pesta panen padi gunung dan Nutuq Bahapm,” sebut politisi Partai PDI-P tersebut.
Samsun menggambarkan, Batu Dinding Tapa dikelilingi keindahan alam berupa tebing bebatuan yang dikelilingi hutan rimbun yang lebat. Pengunjung bisa menikmati pemandangan alam hutan Borneo dari ketinggian Batu Dinding Tapa, terutama saat matahari terbit dan terbenam.
Lanjutnya, air terjun jantur Bukit Sekilo di Putak merupakan wisata alam berupa air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Air terjun ini mengalir dari sungai yang berada di atas bukit dan membentuk kolam alami di bawahnya.
“Hal menarik lainnya, tentu saja pesta Seni Tari Dayak Tunjung-Benuaq, semacam budaya berupa pertunjukan tari tradisional yang dilakukan oleh masyarakat setempat,” terang Samsun.
Tari ini, kata Samsun, menampilkan gerakan yang lincah dan dinamis, serta diiringi oleh alat musik tradisional seperti gong, kendang, dan suling.
Kemudian, tambah Samsun, masyarakat di sana rutin menggelar pesta Panen Padi Gunung dan Nutuq Bahapm yang dijadikan wisata budaya berupa upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat saat memanen padi gunung.
“Upacara ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen. Masyarakat juga membuat Bahapm, yaitu kuliner dari ketan muda yang dimasak dengan santan dan gula merah,” ungkap Samsun.
Pengunjung bisa menyaksikan prosesi upacara adat, menikmati kuliner khas, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
“Ayo berkunjung ke Kampung Wisata Putak, nikmati keindahan alamnya dan kekayaan ragam budayanya,” ajak Samsun. (Adv/DPRDKaltim/FAN)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id