Maksimalkan Kawasan Pertanian, Desa Tanjung Batu Gandeng Pihak Ketiga

pemkab
Kepala Desa Tanjung Batu, Husniansyah.

Tenggarong, Kaltimetam.id Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, tengah berupaya membuat pertanian berbasis kawasan. Tujuan utamanya membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi petani daerah setempat.

Sebagai upaya memuluskan rencana tersebut, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanjung Batu tengah bekerjasama dengan pihak swasta. Termasuk berkolaborasi bersama dua universitas ternama di Kaltim.

Melalui Kepala Desa Tanjung Batu, Husniansyah menjelaskan bahwa sektor pertanian dalam arti luas di desanya sebelumnya telah dirintis desanya bersama Kodim 0906 Kukar melalui program Sinergi Hijau Kodam VI Mulawarman pada 2021. Untuk meningkatkan dan menjaga eksistensi pertanian Tanjung Batu ini, pihaknya mencoba berkolaborasi dengan pihak lainnya.

“Pihak ketiga yang terlibat dalam kolaborasi ini telah mengadakan komunikasi dengan para ahli yang berkompeten di bidang pertanian,” ungkap Husniansyah, Kamis, 25 Mei 2023 lalu.

Selanjutnya Husniansyah menyebut dua institusi pendidikan tinggi yang terlibat dalam proyek ini, yaitu Universitas Mulawarman (Unmul) dan Institut Teknologi Kalimantan. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang potensi pertanian di Tanjung Batu dan membantu mengembangkan strategi yang tepat.

Selain itu pengembangan kawasan pertanian di Tanjung Batu tersebut juga mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten, sebut kepala desa, itu. “Kita juga tengah memetakan zona pertanian khusus untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang ada,” sebutnya.

Selanjutnya di katakan pria tersebut, dalam sektor pertanian desanya nanti akan terdapat beberapa komoditas utama yang akan menjadi fokus pengembangan. Antaranya seperti padi, hortikultura, dan perikanan. Namun, jenis komoditas yang akan ditekankan akan ditentukan berdasarkan hasil kajian yang sedang dilakukan. Penelitian tersebut akan mempertimbangkan faktor topografi dan potensi tanah, sehingga dapat menentukan komoditas yang paling cocok untuk ditanam atau dibudidayakan di setiap zona pertanian.

Hingga saat ini ucapnya, kurang lebih sekitar 460 hektar lahan telah disiapkan untuk dikelola melalui kerjasama antara BUMdes Tanjung Batu tersebut. Kita juga akan memaksimalkan peran kelompok tani yang telah terbentuk. “Saat ini terdapat 9 kelompok tani dengan rata-rata 25 anggota per kelompok, mereka yang akan mengelola pertanian desa itu,” pungkasnya. (JMS/Adv)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id