Ketahanan Pangan dan Teknologi Informasi Adalah Kunci Kemajuan Kaltim

Sigit Wibowo saat menghadiri acara yang digelar oleh Universitas Mulia.

Balikpapan, Kaltimetam.id Ketahanan pangan dan teknologi informasi merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling mendukung.

Ketahanan pangan menjadi dasar bagi keberlanjutan pembangunan, sedangkan teknologi informasi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pangan.

Hal inilah yang menjadi tema dari acara yang digelar oleh Universitas Mulia pada Sabtu (25/11/2023) lalu di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan. Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua DPRD Kaltim, Sigit Wibowo.

Dalam sambutannya, Sigit Wibowo menekankan pentingnya sinergi antara sektor pangan dan informasi teknologi untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Ia mengatakan bahwa kedua sektor ini harus saling berkolaborasi untuk menciptakan solusi-solusi inovatif yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di Kaltim.

“Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi Kaltim,” kata Sigit Wibowo.

“Kita harus memastikan bahwa masyarakat Kaltim dapat mengakses pangan yang cukup dan bergizi, baik secara kuantitas maupun kualitas,” imbuhnya.

Sigit Wibowo juga menyampaikan bahwa teknologi informasi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pangan. Misalnya, teknologi informasi dapat digunakan untuk memantau kondisi lahan pertanian, melacak pergerakan barang, dan memasarkan produk pangan.

“Teknologi informasi dapat membantu kita untuk meningkatkan produksi pangan, mengurangi biaya produksi, dan mempermudah distribusi pangan,” kata Sigit Wibowo.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara ahli di berbagai bidang. Ahli Ilmu Perikanan & Kelautan, Muh Ahsin Rifa’i, memaparkan mengenai ketahanan pangan. Ia mengatakan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berarti ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kualitas pangan yang terjamin.

Sementara itu, Ahli Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Achmad Benny Mutiara, membahas peran teknologi informasi dalam konteks ketahanan pangan. Ia mengatakan bahwa teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memantau kondisi lingkungan, dan memprediksi potensi bencana alam.

Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi Kaltim yang unggul dalam ketahanan pangan dan teknologi informasi. Dengan sinergi yang kuat antara kedua sektor ini, Kaltim dapat menjadi salah satu provinsi terdepan dalam pembangunan di Indonesia. (Adv/DPRDKaltim/AFM)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id