Jalan ke Bandara Tertunda, DPRD Kaltim Ingatkan Dampaknya ke Ekonomi dan Pariwisata

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Subandi. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Penundaan pembangunan jalan pendekat menuju Bandara APT Pranoto tidak hanya berimbas pada kemacetan, tetapi juga dinilai bisa menghambat pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata di Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, yang menilai bahwa konektivitas bandara sangat menentukan keberhasilan pembangunan daerah.

Menurut Subandi, Bandara APT Pranoto adalah gerbang utama masuknya wisatawan dan pelaku bisnis ke Samarinda dan wilayah sekitarnya. Tanpa akses yang memadai, maka potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari aktivitas bandara tidak akan maksimal.

“Saat ini kita hanya mengandalkan jalan poros Samarinda-Bontang. Jika terjadi banjir, akses menuju bandara bisa terganggu dan berpengaruh pada mobilitas masyarakat serta operasional penerbangan,” ujar Subandi.

Kondisi tersebut, lanjut Subandi, bisa menyebabkan kerugian besar, terutama ketika penerbangan harus tertunda atau masyarakat kehilangan konektivitas akibat kemacetan yang tak terkendali. Ia menyebut bahwa pengembangan jalur alternatif adalah bentuk kesiapan menghadapi dinamika wilayah yang terus berkembang.

Subandi juga mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kota Samarinda yang telah mencoba membangun jalan alternatif dari arah Sambutan menuju bandara. Namun proyek tersebut juga belum bisa berjalan optimal karena mengalami kendala dalam hal pendanaan dan pembagian kewenangan antarinstansi.

Selain itu, UPTD Wilayah II Samarinda yang memiliki tanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan di kawasan tersebut juga menghadapi keterbatasan serius. Anggaran operasional yang dimiliki hanya sekitar Rp28 miliar, dan itu harus dibagi untuk tiga wilayah: Samarinda, Kukar, dan Mahakam Ulu.

“Keterbatasan anggaran dan peralatan membuat banyak rencana strategis jadi tertunda. Padahal masyarakat sudah lama menantikan perbaikan akses menuju bandara,” kata Subandi.

Ia juga mendorong Pemprov Kaltim untuk tidak ragu mengalokasikan tambahan dana bagi perbaikan dan pembangunan jalan yang berkaitan langsung dengan infrastruktur transportasi. Menurutnya, jalan ke bandara bukan sekadar proyek biasa, melainkan bagian penting dari rantai ekonomi daerah.

DPRD Kaltim, lanjutnya, akan terus mengawal dan mendorong realisasi proyek tersebut agar Kalimantan Timur tidak tertinggal dari daerah lain dalam hal konektivitas dan infrastruktur dasar.

“Kalau akses ke bandara saja masih jadi masalah, bagaimana kita bisa bicara tentang mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing wilayah?” pungkasnya. (Adv/DPRDKaltim/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id