Samarinda, Kaltimetam.id – Jelang bulan suci Ramadhan 2023, Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, berupaya memastikan stabilitas harga bahan pokok dan penting (bapokting) di Kota Tepian.
Kepada Disdag Samarinda, Marnabas mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema untuk menekan terjadinya kenaikan harga menjelang bulan puasa. Langkah awal, adalah dengan memantau harga bapokting.
Termasuk ketersedian stok dan distribusinya. Hal ini sebagai cara menentukan langkah Pemkot Samarinda dalam menyiasati pergolakan harga yang terjadi.
“Kami akan selalu melakukan pemantauan harga setiap harinya setiap jam 10 pagi. Jika ada kenaikan harga maka akan kami segera koordinasikan dengan distributor dan instansi terkait,” ucap Marnabas saat ditemui Kaltimetam.id di ruang kerjanya, Senin (13/2/2023).
Perlebar Distribusi Bahan Pokok
Jika nantinya harga bahan pokok tetap melambung tinggi akibat menipisnya ketersedian, maka kanal distribusi akan diperlebar. Disdag Samarinda akan meminta pemenuhan bahan pokok melalui PT Varia Niaga yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Samarinda. Pemunuhan bapokting khususnya beras juga bisa melalui Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda
“Jika memang nantinya ada permasalahan di distributornya kurang, kami akan menghubungi PT Varia Niaga dan Perum Bulog untuk segera melakukan pemenuhan yang memang sebelumnya ada kerja sama. Nanti bisa segera dikirimkan,” terang Marnabas.
Pasokan Bahan Pokok Masih Stabil
Marnabas menegaskan, ketersedian beras di Samarinda saat ini masih mencukupi. Selain itu, Pemkot Samarinda juga masih memiliki cadangan beras di Perum Bulog Samarinda sebanyak 100 ton. Cadangan itu bisa segera didistribusikan jika memang nantinya dibutuhkan.
“Jatah kami masih ada 100 ton beras di Bulog, bisa digunakan kapan saja jika dibutuhkan. Termasuk di PT Varia Niaga, masih ada stok minyak goreng, tepung terigu, telur dan sebagainya,” bebernya.
Tekan Harga Bahan Pokok Lewat Pasar Murah
Skema lain yang dipersiapkan Disdag apabila harga bahan pokok perlahan mengalami kenaikan adalah, dengan program operasi pasar murah. Setidaknya 22 titik pasar murah telah dipersiapkan dalam upaya menjaga stabilitas harga bapokting di Kota Tepian. Nantinya distribusi barang ke pasar murah akan menggunakan mobil inflasi Pemkot Samarinda.
“Kalau pun nantinya masih kurang (titik lokasi pasar murah) bisa ditambahkan lagi,” imbuhnya.
Upaya lainnya yakni melalui Bebaya Mart, kios yang menawarkan harga di bawah harga eceran tertinggi. Bebaya Mart ini merupakan turunan dari program Pro Bebaya Pemkot Samarinda yang bertujuan dalam pengendalian inflasi. Kini, Bebaya Mart sudah tersebar di tujuh RT di samarinda. Kios unggulan pemkot ini juga akan dimanfaatkan dalam upaya pendistribusian barang.
“Kalau distribusinya ke masyarakat tersampaikan dan terpenuhi pasti tidak terjadi inflasi. Masyarakat juga jangan sampai panic buying, jangan sampai semisal kebutuhannya satu kilogram gula tapi belinya 10 kilogram dari 820 ribu penduduk, pasti tidak cukup dan terjadi kenaikan harga,” pungkasnya.
Harga Bahan Pokok di Samarinda
- Jagung Pipilan Lokal Rp10,000 per Kilogram
- Cabe Rawit Rp60,000 per Kilogram
- Beras Dolog Rp9,900 per Kilogram
- Cabe Merah Besar Rp45,000 per Kilogram
- Telur Ayam Broiler Rp30,000 per Kilogram
- Cabe Biasa/Tiung Rp50,000 per Kilogram
- Minyak Bimoli Botol Special Rp13.650 per 650 Mililiter
- Indomie Rasa Kare Ayam Rp3,000 per Bungkus
- Gula Pasir Dalam Negeri Rp14,000 per Kilogram
Pembaca Kaltimetam.id juga dapat memantau harga bahan pokok dan penting setiap hari melalui laman https://disdag.samarindakota.go.id/bapokting atau dapat klik link berikut ini. (DRA/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Berita Ekonomi Terbaru: Pacu Kapasitas Produksi UMKM dan IKM, Pemprov Berikan Bantuan Alat Produksi