Samarinda, Kaltimetam.id – Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kaltim 2023 di halaman Kantor BPBD Kaltim Jalan MT Haryono Samarinda, Senin (20/11/2023) merupakan salah satu langkah untuk menghadapi musim penghujan.
Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur menyebut, pihaknya juga akan mengadakan rapat dengan BPBD se-Kalimantan Timur.
“Kalau banjir ini beda dengan Karhutla di mana fungsi koordinasi kita lebih menonjol karena banyak keterlibatan SKPD dan stakeholder lainnya,” terang Agus Tianur.
Pihaknya berencana menyiagakan sejumlah personil BPBD di beberapa wilayah sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana yang terjadi saat musim penghujan tersebut. “Yang perlu diwasdai di musim pengujan adalah jalan yang licin akibat tanah yang masuk ke jalan dan juga longsor,” terangnya.
Sementara untuk banjir, hingga saat ini belum ada laporan, hanya saja untuk daerah pertambangan bekas galiannya yang menampung air perlu diwaspadai jika tidak kuat tanggulnya akan jebol yang mengakibatkan banjir bandang.
“Sementara masih belum ada laporan adanya korban yang terluka akibat lobang pertambangan,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data, Provinsi Kalimantan Timur mengalami bencana banjir sebanyak 631 kali sepanjang tahun 2018-2022, sehingga instansi terkait bekerja sama dengan kabupaten/kota melakukan berbagai bentuk mitigasi untuk mengurangi risiko daya rusak air.
“Bencana banjir sebanyak 631 kali tersebut terjadi di hampir 10 kabupaten/kota di Kaltim, antara lain di Samarinda, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim Agus Hari Kesuma di Samarinda beberapa waktu lalu.
(adv/bpbdkaltim/dc)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id