Fenomena Hama Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, DLH : Kami Terus Berupaya Mengatasinya

Taman Bebaya Samarinda di tutup sementara karena serangan ribuan hama ulat bulu (Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id Taman Bebaya sebagai tempat rekreasi dan tempat bersantai yang populer di Kota Samarinda pada akhir-akhir ini di serang oleh fenomena ribuan hama ulat bulu yang menyebabkan masyarakat di Kota Tepian merasakan gatal-gatal.

Menanggapi fenomena ini, Kepada Bidang (Kabid) Taling dan Taman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Roro menjelaskan bahwa pada sebelumnya dari DLH berhasil dalam mengatasi serangan hama ulat bulu tersebut dengan melakukan penyemprotan serta ada bantuan dari beberapa pihak. Namun, pada akhir-akhir ini fenomena hama ulat bulu muncul lagi, hal ini membuat bingung serta dibikin kekhawatiran di kalangan pengelola serta masyarakat Kota Tepian.

“Kami telah mengambil langkah yang sigap atas kembalinya muncul fenomena hama ulat bulu, langkah cepat yang kami ambil yaitu melakukan penutupan sementara Taman Bebaya, keputusan ini diambil karena sebagai upaya pencegahan serta menghindari resiko dan dampak yang lebih besar lagi kepada pengunjung,” jelasnya.

Lebih lanjut, meski langkah utama untuk melakukan penutupan Taman Bebaya ini diambil, masalah hama ulat bulu ini malah semakin banyak setelah dilakukan penyemprotan. Pihak pengelola telah melaporkan hal ini terkait sudah dilakukannya penyemprotan, bukannya malah menghilang tetapi malah semakin bertambah banyak.

“Jadi sumber utama hadirnya hama ulat bulu ini berasal dari tanaman sungai yang berasal dari luar taman, kami perlu melakukan koordinasi baik lagi dengan instansi yang berada di luar taman,” ucapnya.

Ia nantinya akan melakukan koordinasi terkait ketidakmengertian mereka terhadap jenis ulat bulu ini. Serbuknya sampai beterbangan ke luar taman, dan menimbulkan kekhawatiran dampak bagi kesehatan masyarakat Kota Samarinda.

“Sampai saat ini masih belum jelas, apakah partikel-partikel dari hama tersebut sampai kepada masyarakat. Pertanyaan pada saat ini menyoroti persoalan tentang penelitian lebih lanjut lagi serta melakukaan koordinasi dengan para ahli lingkungan untuk melakukan evaluasi terkait resiko kesehatan bagi masyarakat Kota Samarinda,” bebernya.

Roro juga terus mencari solusi dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, namun sampai saat ini terkendala menentukan instansi yang tepat dalam menangani fenomena hama ulat bulu ini.

“Kami ini sebagai DLH yang menangani Taman Bebaya ini ikut juga sebagai korban dari serangan hama ulat bulu ini, kami menginginkan respon yang cepat serta tindakan yang konkrit dari dinas terkait,” ujarnya.

Upaya penyemprotan hama ulat bulu ini terus dilakukan. Namun, kelanjutan dari penanganan masalah ini masih menjadi tanda tanya. Kami berharap ada tindakan dari instansi terkait penanganan hama ulat bulu.

“Kami berharap bisa dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dampak kesehatan bagi masyarakat serta Pemerintah Kota Samarinda bisa lebih respon cepat demi menjaga keamanan dan kenyamanan bagi warga di Kota Tepian ini,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id