Empat Pasar Rakyat di Samarinda akan Diajukan Sertifikasi SNI

Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Perindusatrian dan Perdagangan (Disperindag) Samarinda menargetkan empat pasar rakyat di Kota Tepian akan mengantogi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Persiapannya direncanakan akan berjalan sejak April 2023.

Kepala Disperindagkop Samarinda Marnabas mengatakan, ada empat pasar yang akan dipersiapkan untuk memperoleh sertifikasi SNI Pasar Rakyat 8152:2021. Yakni, Pasar Harapan Baru, Pasar Lok Bahu, Pasar Sungai Dama dan Pasar Palaran. Direncanakan, pemenuhan fasilitas sebagaimana syarat SNI akan dikerjakan pada tahun ini.

“Rencana ada empat yang akan kami usulkan dalam standardisasi SNI. Rencananya tahun ini kami persiapkan. Termasuk pembangunan fasilitasnya yang menjadi persyaratan dalam standardisasi. Kami akan dorong dulu ke LPSE untuk dilelang. Kemungkinan di bulan April sudah bisa berjalan. Lelangnya akan di bulan Februari,” kata Marnabas.

Perbaikan yang akan dilakukan nantinya beragam. Mulai drainase, melengkapi fasilitas disabilitas, memindahkan pedagang sesuai sistem zonasi barang yang dijual, mengatur penataan, hingga mengajari pedagang untuk pembayaran non tunai melalui QRIS. Termasuk imbauan kepada pedagang agar tak menjual barang-barang berbahaya.

“Untuk standardisasi SNI ada banyak itemnya yang harus dipenuhi. Ada 43 item totalnya. Nanti akan dilengkapi item yang diminta, mulai dari pos timbangan dan lainnya. Makanya untuk empat pasar yang akan diajukan (SNI) ini akan mulai dikerjakan. Persiapannya tahun ini, tapi jika memang belum selesai maka penilaian bisa dilakukan di tahun depan,” terangnya.

Marnabas tak menampik jika pemenuhan sertifikasi SNI memang cukup berat. Sehingga, perlu perhatian khusus untuk merubah wajah pasar yang ada saat ini. Untuk itu, selain empat pasar yang akan diajukan dalam sertifikasi, pasar lainnya yang belum berlabel SNI pun direncanakan akan direhab.

“Memang untuk dapat SNI awalnya saja yang susah, seperti Pasar Merdeka, perlu tiga tahun kami persiapkan untuk dapat SNI. Yang jelas nanti 11 pasar lainnya juga akan direhab. Semua pasar ada anggarannya itu. Semua direhab hanya saja untuk SNI baru empat pasar saja yang saya pelototi,” sebutnya.

Keuntungan pasar yang mendapatkan sertifikat SNI, lanjut Marnabas, akan menjadikan pasar sebagai tempat yang bersih dan higienis. Sebab bebas dari bahan berbahaya. Ditambah lagi pengunjung yang nyaman saat berbelanja. Selain itu, diyakini jika dengan peningkatan fasilitas dan kenyamanan berbelanja, omzet pasar akan meningkat.

“Tapi sebenarnya kita bukan bicara dari omzetnya dulu, tapi bagaimana masyarakat bisa belanja dengan nyaman. Kemudian, bisa aman dari barang berbahaya. Sehingga masyarakat bisa puas dengan ukuran timbangan yang diterima. Untuk disabilitas juga akan nyaman karena fasilitas disabilitas juga siapkan, seperti toilet khusus buat disabilitas. Jadi semua orang punya hak dan nyaman di pasar. Pedagangnya pun didorong untuk profesional,” imbuhnya.

Terkait pembayaran secara digital, Marnabas menerangkan jika pihak perbankan juga kini kian melirik pasar rakyat berlabel SNI. Bukan hanya perbankan daerah seperti Bank Kaltimtara saja, perbankan pelat merah lainnya pun tertarik memberikan fasilitas di pasar berlabel SNI.

“Untuk pembayaran akan dorong pasar untuk pakai sistem QRIS. Bekerja sama dengan perbankan. Bukan hanya Bank Kaltimtara saja yang berminat, perbankan lain juga berminat untuk terlibat, sepeti BRI,” tukasnya.

Untuk diketahui, total pasar di Samarinda ada 14. Satu di antaranya, yakni Pasar Merdeka telah memeroleh label SNI lebih dulu pada April 2022 lalu. (Dys/Rjp)