Samarinda, Kaltimetam.id – Peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi, menjadi cara Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Disbun Kaltim). Terutama untuk meningkatkan sumbangsih sektor perkebunan terhadap perekonomian.
Pengembangan industri pengolahan menjadi langkah utama dalam proses hilirisasi produk perkebunan saat ini. Bahkan, program ini juga menyasar pada komoditi potensial lainnya.
Disbun Kaltim turut menggandeng Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim, sebagai pembina utama industri besar di Benua Etam.
Program ini dimulai dengan memberikan bantuan kepada pengusaha lokal untuk membangun pabrik pengolahan skala kecil atau skala rumah tangga melalui rumah produksi bersama (RPB).
“Sehingga dapat menjangkau produk masing-masing para petani maupun kelompok tani yang ada,” kata Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim, Asmirilda.
Baca berita lainnya: Luas Perkebunan di Kaltim Ditarget Bertambah 745 Hektare
Disbun Targetkan Kontribusi Perkebunan di PDRB Lebih Besar
Peningkatan kualitas produk, juga menjadi fokus utama Disbun Kaltim. Melalui program rutin tiap tahunnya berupa bimbingan teknis kepada petani dan pengusaha, diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk, sehingga dapat memenuhi standar pasar yang lebih tinggi.
“Disbun Kaltim juga membantu meningkatkan akses pasar untuk produk perkebunan lokal dengan melakukan promosi produk dan melakukan kerja sama dengan distributor atau importir di dalam maupun luar negeri. Termasuk promosi pada event dan pameran penting lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar yang tidak stabil,” imbuhnya.
Peningkatan nilai tambah ini masih beririsan dengan target Disbun Kaltim dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Terutama demi meningkatkan kontribusi subsektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim pada 2023 sebesar 22,99 persen.
Adapun capaian kinerja Pemerintah Provinsi Kaltim pada 2022 pada lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB, realisasinya mencapai 4,22 persen, atau 81,15 persen dari target.
Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan, sektor perkebunan memiliki peran penting meyukseskan pelaksanaan strategi transformasi ekonomi di Benua Etam. Dia mengharapkan, ke depan ekonomi bertumpu pada pengelolaan sumber daya alam terbarukan, dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan nilai tambah melalui industri hilir.
“Perkebunan memainkan peran yang sangat penting, mengingat perkebunan terutama kelapa sawit dan komoditas lainnya menjadi komoditas unggulan penting dalam menyediakan bahan baku untuk industri oleochemical sebagai strategi hilirisasi industri yang akan dikembangkan,” kata Isran. (DYS/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita terkait lainnya: Disbun Kukar Anggarkan Rp45 Miliar, Dukung Sektor Pertanian