Samarinda, Kaltimetam.id – Japanese Encephalitis (JE) merupakan salah satu virus penyebab utama radang otak. Berdasarkan data publikasi WHO, diperkirakan terdapat sejumlah 67.900 kasus baru per tahun di 24 negara.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin sedang menggencarkan program imunisasi pencegahan penyakit Japanese Encephalitis (JE). Selain itu, pihaknya juga sedanv memprogramkan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kaltim.
“Vaksin JE adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah radang otak pada anak yang disebabkan oleh virus JE,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk Vaksin JE sebelumnya sudah dilaksanakan di Bali dan Kalimantan Barat tepatnya tahun 2018. Dan sudah masuk dalam imunisasi dasar lengkap pada masa balita.
“Penyakit Japanese Encephalitis itu penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Culex,” katanya.
“Penyakit ini bisa menimbulkan gejala ringan seperti demam, sakit kepala, dan mual, atau gejala berat kejang dan kelumpuhan,” sambungnya.
Jaya mengatakan penyakit JE ini hanya bisa dicegah dengan vaksin JE yang sudah terbukti efektif dan aman. Terlebih vaksin JE sudah digunakan di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.
Jaya mengungkapkan jika ada yang tinggal atau bepergian ke daerah yang berisiko tinggi terkena penyakit JE, sebaiknya mendapatkan vaksinasi JE terlebih dahulu. Vaksin ini biasa diberikan kepada orang yang hendak bepergian haji atau umrah.
“Kita juga bisa menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, obat nyamuk, atau pakaian yang menutupi kulit,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyarankan, jika ada yang mengalami gejala-gejala penyakit JE, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dikemukakannya, vaksin JE belum masuk ke Kaltim karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kesehatan.
“Yang baru mau masuk ke Kaltim adalah vaksin hepatitis. Kami berharap tidak ada kasus JE di sini, karena penyakit ini bisa berakibat fatal bagi anak-anak,” ujarnya.
Selain vaksin JE. Dinkes Kaltim sedang menggencarkan program imunisasi DBD untuk anak-anak di bawah sembilan tahun.
“Program ini sudah kami inisiasi di Balikpapan karena di sana paling banyak kasus DBD. Tahun ini kami siapkan untuk seluruh Kaltim dengan target 10 ribu anak,” tutupnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id