Berkat Pemerintah, Sarana Pendidikan di Muara Beloan Bertambah

Sejumlah ruang kelas baru dan rumah dinas SDN 008 Kampung Muara Beloan. Pentingnya pendidikan, karena akses pendidikan ke kampung tetangga sangat sulit. Jikapun ke ibu kota kecamatan di Muara Pahu sangat jauh. Termasuk ke ibu kota kabupaten. (FOTO/ISTIMEWA)

SENDAWAR, Kaltimetam.id – Perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terhadap sarana pendidikan di Kampung Muara Beloan patut di acungi jempol. Ini melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di SDN 008 Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu. Di antaranya, sejumlah ruang kelas baru, rumah dinas kepala sekolah/guru dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Ini dibangun masa Bupati FX Yapan. Jika sebelumnya tidak ada. Padahal harus diperhatikan. Karena satu bangunan memanjang terbagi beberapa ruang kelas dan ruang guru sudah sangat uzur. Tidak saja, banyak kondisi fisinya rusak berat. Di samping itu, bangunan rawan ambruk yang bisa berpotensi jatuh korban jiwa kepada anak didik dan tenaga pengajar.

Pihak SDN 008 mengaku, sudah beberapa kali mengusulkannya namun tak kunjung mendapatkan perhatian. Setelah adanya dukungan oleh Pemerintah Kampung Muara Beloan, akhirnya sejumlah bangunan diwujudkan oleh Bupati FX Yapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat.

“Memang kondisi bangunan lama di sini (SDN 008) sudah sangat mengkhawatirkan bagi anak didik khususnya kegiatan belajar dan mengajar,” kata Ngadiono, Kepala SDN 008 Kampung Muara Beloan.

Tapi sejak beberapa tahun terakhir ini, Ngadiono yang berdomisili di Kampung Sri Mulyo, Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat mengakui, sudah sangat lega. Sejumlah bangunan SDN 008 dibangun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat.

Petinggi Muara Beloan, Rudy Suhartono membenarkan, jika selama ini kondisi fisik bangunan SDN 008 Kampung Muara Beloan memprihatinkan. Tidak hanya itu, juga sangat rawan terjadinya ambruk. Karena bangunan SD itu sudah berusia sekitar 34 tahun, jika terhitung sejak 2024. Jadi wajar saja jika kondisi fisiknya sudah rusak. “Apalagi konstruksinya kayu, sehingga ada batasan ketahanannya. Sudah banyak papan dinding dan lantai yang lapuk. Bahkan tiang ulin penyangga bangunan juga banyak yang miring,” terang Rudy.

Namun sejak 3 tahun terakhir, Pemkab Kutai Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat telah membangunkan sejumlah ruang kelas baru, rumah dinas, dan ruang UKS. “Namun kita juga berharap tahun 2025, agar akses jembatan ke rumah dinas dapat dibangun. Karena belum ada,” katanya.

Demikian bangunan tua SDN 008 yang sudah lama tidak digunakan lagi agar segera dibongkar. Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kutai Barat sudah melakukan pengecekan fisiknya di Muara Beloan. Mekanismenya dilelang karena masih ada sebagian material yang layak digunakan. Dan uang hasil lelang dikembalikan ke kas negara. “Karena lahannya akan menjadi perluasan lapangan sepakbola,” terangnya. Tidak saja digunakan untuk anak didik melainkan masyarakat umum nantinya. (ADV/DISKOMINFO KUBAR)