Kisah Joki Game Mobile Legend, Berawal dari Hobi Sampai Dapat Cuan

Ridson saat bermain game Mobile Legend. (Foto: Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Bermain game sambil mendapatkan pundi rupiah, mungkin sebagian orang beranggapan hal tersebut tak bisa dilakukan. Namun, di era saat ini, hal tersebut rupanya bisa terjadi. Ridson, gamer asal Kota Tepian salah satu dari sekian gamer yang mampu menyalurkan hobinya bermain game Mobile Legend sekaligus meraup pundi rupiah.

Jasa joki game Mobile Legend begitulah sebutan profesi yang kini ditekuni Ridson. Penyedia jasa untuk pemain lain yang kurang piawai bermain atau tidak memiliki cukup waktu, namun ingin mencapai peringkat tinggi secara instan. Tugasnya cukup mudah, hanya memainkan game hingga mencapai peringkat atau rangking tertentu yang sebelumnya telah disepakati pengguna jasanya. Tentunya dengan target waktu yang disepakati.

“Kerjaannya memang cuma main game saja, memang saya hobi juga bermain game Mobile Legend. Jadi, sekaligus saja jadi joki. Main ML (sebutan game Mobile Legend) juga kan cukup pakai HP saja, jadi lebih mudah kalau mau bermain,” sebutnya.

Pria kelahiran Samarinda 31 juli 2001 ini mulai menekuni jasa joki game sejak setahun terakhir. Kala itu, dirinya mengenal jasa joki game setelah diberikan tawaran untuk membantu rekannya yang juga sebagai joki game Mobile Legend.

“Awalnya cuma main bareng teman, kemudian ditawari jadi joki akunnya orang lainnya. Mulai dari itu akhirnya keterusan. Kalau yang pakai jasa joki itu biasanya akun orang yang sudah lama main tapi nggak naik-naik rankingnya,” ucap Ridson.

Setiap harinya, Ridson bisa bermain game selama empat jam lamanya. Mulai bermain untuk akunnya sendiri hingga melakukan pekerjaannya sebagai joki akun game Mobile Legend. Dari jasa joki game Mobile Legend, gamer yang juga berstatus mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) ini bahkan mampu meraup untung dari Rp 2,4 juta hingga Rp 9 juta. Tergantung dari jumlah pelanggan yang didapatkan.

“Biasanya dalam seminggu saya joki dua akun, tapi kalau sebulan bisa empat sampai delapan akun. Tergantung pesanan juga. Tapi saya nggak berani ambil banyak juga karena kan perlu istirahat. Soalnya saya ada kerjaan jaga kedai kopi dan kuliah juga,” terangnya.

Setiap pencapaian rangking, Ridson menawarkan harga yang berbeda-beda. Untuk rangking epic sampai mytich, harga yang ditawarkan sebesar Rp 600 ribu. Biasanya dimainkan hanya dalam waktu dua hingga tiga hari. Namun, untuk rangkin yang lebih tinggi, harga yang diwatarkan dipatok lebih tinggi seperti mytich, berkisar Rp 900 ribu. Sebab, pola dan kesulitan permainan akan berbeda dengan peringkat yang masih rendah.

“Kalau rangking yang lebih tinggi beda lagi harganya, karenakan semakin tinggi rangking mainnya semakin sulit juga, ketemu sama player yang jago-jago juga. Tapi untuk harga biasanya saya kasih diskon saat mau ganti seasons game. Semisal biasanya Rp 900 ribu jadi 600 ribu aja,” terang Ridson.

Ridson juga menceritakan jika akun gema Mobile Legand miliknya juga sempat ditawar nominal fantastis. Namun, dirinya tak berniat untuk dijual. Harga yang dipatok itu, jelas Ridson, dinilai dari beberapa kriteria. Mulai dari win-rate pertandingan, peringkat, hingga jumlah dan jenis skin hero yang dimiliki.

“Akun saya juga ditawar orang Rp 10 juta. Tapi nggak saya jual, nanti kalau memang butuh uang lah baru dijual. Soal harga itu memang banyak faktornya dari win-rate sampai skin, apalagi kalau hero di akun itu ada sudah supreme atau ranking. Semisal ranking 2 se-Indonesia, pasti harganya mahal,” terangnya.

Persoalan game Mobile Legend, tambah Ridson, sebenarnya untuk mencari uang dari game bukan hanya dengan cara membuka jasa joki game saja. Para gamer sebenarnya bisa saja menjadi streamer yang membagikan pengalaman bermain game ke publik secara langsung melalui platform media sosial. Penghasilan yang didapatkan pun bisa jauh lebih besar, terlebih jika sudah memiliki pengikut.

“Jadi streamer nggak tertarik. Lebih enak jadi penjoki. Selain butuh beberapa perangkat lagi, waktunya juga saya nggak kuat. Kalau mau duit lebih dari game juga ada cara lainnya, jadi pro-player, tapi sayaratnya harus jago dulu, kalau nggak jago yah nggak kepake,” tutupnya sambil bercanda. (*)