Samarinda, Kaltimetam.id – Perencanaan revitalisasi Pasar Pagi Samarinda pada tahun 2024, menjadi polemik pro serta kontra bagi para pedagang. Sejumlah pedagang Pasar Pagi, rupanya memiliki ketakutan sendiri terhadap revitalisasi yang menelan anggaran sekitar Rp 250 miliar itu.
Perlu diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, berencana pada tahun 2024 akan melakukan revitalisasi terhadap Pasar Pagi agar menjadi pasar yang lebih modern lagi. Namun, dari para pedagang masih menyimpan beberapa kekhawatiran terhadap proyek tersebut.
Salah satu pedagang baju di Pasar Pagi, Muhammad Anwar (32) membeberkan bahwa dirinya tidak menyetujui terkait revitalisasi pasar ini. Menurutnya, banyak sekali dampak yang akan terjadi dalam pembangunan ulang Pasar Pagi, terkhusus dampak yang ditimbulkan lebih ke para pedagang.
“Kalau saya tidak setuju terkait revitalisasi di tahun 2024 mendatang ini, karena dari tempat penampungannya sendiri masih belum jelas, apalagi nantinya para pedagang akan di sebar kemana-mana,” jelasnya.
Perlu diketahui, Anwar sendiri sudah mulai berkecimpung jualan di Pasar tertua di Samarinda ini sudah sejak 10 tahun. Menurut pengakuannya, para pedagang sudah sangat nyaman, apalagi para pedagang telah memiliki pelanggan tetap.
“Para pedagang disini sudah merasa nyaman, bahkan sudah ada juga pelanggan tetap. Kalau di bongkar, kasian juga nasib para pedagang yang sudah memiliki pelanggan tetap,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada Pemkot Samarinda agar bisa mencarikan solusi yang bijak terkait rencana revitalisasi tersebut. Terlebih, tempat relokasinya harus lebih jelas serta harus memenuhi hak-hak buat para Pedagang Pasar Pagi Samarinda.
”Tolong lah dipikirkan lagi untuk solusinya, jika dilakukan pembongkaran pikirkan untuk penampungannya cukup atau tidak. Takutnya lagi ada dampak terhadap pengurangan karyawan, belum lagi masalah pembayaran lapaknya serta masalah-masalah lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang pakaian lainnya bernama Riany, mengaku sangat setuju terkait penyegaran Pasar Pagi ini.
“Kalau dari saya sih setuju-setuju saja, kita harus mengikuti apa kata Pemerintah, terkait perencanaan renovasi ini,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan salah upaya dalam memajukan dan meningkatkan kualitas prasarana perekonomian.
Sebab, Pasar Pagi merupakan salah satu pasar tertua dan juga merupakan pusat grosir di Samarinda.
“Ini kan demi kebaikan kita juga, karena kan supaya pasarnya semakin bagus. Sudah sewajarnya dan mungkin sudah waktunya untuk dilakukan penyegaran.
Terakhir, Riany berharap agar terobosan yang telah dirancang ini nantinya agar bisa meningkatkan jumlah pengunjung pasar.
“Semoga nantinya Pasar Pagi semakin lebih bagus lagi, tambah ramai, jadi lebih baik karena pasar ini kan merupakan pusat grosir, orang-orang pastinya akan kesini,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id