Samarinda, Kaltimetam.id – Kasus perundungan yang terjadi di kawasan Loa Janan, Samarinda, kembali menyita perhatian publik setelah video kekerasan antaranak viral di media sosial.
Insiden ini memicu keprihatinan dari Anggota DPRD Kaltim, Damayanti, yang menilai perlunya peran lebih kuat dari keluarga dan sekolah dalam mendidik karakter anak.
Dalam video tersebut, tampak tiga anak perempuan melakukan kekerasan terhadap seorang anak lain, sementara sejumlah anak lainnya hanya menonton tanpa mencegah.
Bagi Damayanti, peristiwa itu menjadi cerminan nyata lemahnya penanaman nilai empati dan tanggung jawab sosial sejak usia dini.
“Ini bukan sekadar soal disiplin, tapi soal nilai-nilai dasar yang seharusnya sudah ditanamkan di rumah. Anak harus belajar kasih sayang, bukan kekerasan,” kata Damayanti.
Politisi asal Dapil Balikpapan ini menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah. Ia mengingatkan bahwa peran keluarga adalah fondasi utama dalam membentuk kepribadian anak.
“Kalau di rumah anak tidak dibimbing dengan benar, maka sekolah pun akan kesulitan. Harus ada sinergi yang nyata antara keluarga dan sekolah,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Damayanti juga mendorong pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam. Ia menilai perlu ada intervensi melalui program pendampingan psikologis bagi anak-anak korban maupun pelaku, serta edukasi berkelanjutan tentang anti-perundungan di lingkungan sekolah.
“Jangan tunggu kasus seperti ini terulang. Anak-anak perlu ruang aman untuk belajar dan tumbuh,” pungkasnya.
Bullying di usia anak tidak boleh dianggap remeh. Selain berdampak pada psikologis korban, hal ini juga bisa membentuk pola kekerasan yang terbawa hingga dewasa jika tidak segera ditangani dengan serius. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







